BUDIDAYA JAHE GAJAH + VIDEO

budidaya-jahe-pupuk-organik-nasaSetiap petani atau pekebun tentunya sudah memiliki komoditi tertentu untuk dibudidaya, namun ada saatnya melakukan rolling / pergantian jenis tanaman pada waktu tertentu. Hal ini baik untuk dilakukan, baik untuk kondisi tanah itu sendiri maupun strategi agrobisnis yang menyesuaikan musim. Musim yang kurang mendukung harga komoditi tertentu mencapai harga tertinggi, dan sebaliknya saat musim baik dan banyak orang berbudidaya  biasanya hargapun juga turun  hal ini sesuai dengan hukum ekonomi.

Salah satu jenis tanaman yang menguntungkan adalah tanaman budidaya Jahe Gajah.  Tanaman ini tak terlalu sulit dalam proses budidayanya, bahkan tidak memerlukan ruang yang terlalu besar, cukup di sela-sela  tanaman pokok (sengon, kopi, atau tanaman buah-buahan ). Secara hitung-hitungan budidaya jahe gajah cukup menjanjikan. Namun kali ini saya tidak kan membahas perkiaraan perhitungan keuntungan budidaya jahe, namun dibatasi pada cara budidaya jahe secara organik dengan menggunakan pupuk organik nasa (Natural Nusantara).

CARA BUDIDAYA JAHE GAJAH

MEDIA TANAM JAHE

Budidaya Jahe dengn polybagSeperti yang sudah saya singgung sedikit dibagian atas, budidaya jahe tidak harus dengan lahan yang luas secara khusus, kita bisa memanfaatkan tanah kosong , di pot-pot, polibag, atau pekarangan kita yang tersisa untuk menanan jahe.

Karung bekas atau polybag. Jika menggunakan karung, bisa menggunakan karung bekas beras atau pakan ternak. Semakin besar ukuran karung, media pengisi juga semakin banyak, namun produktivitas Jahe Merah juga akan semakin tinggi. Jika menggunakan polybag, gunakan polybag dengan ukuran minimal 40 x 50 cm.

Media pengisi karung atau polybag adalah tanah, pasir dan pupuk organik dengan perbandingan 1:1:1 atau 1:1:2

PEMBIBITAN JAHE

Rimpang Jahe
Proses pembibitan jahe dimulai dari pemilihan benih, dimana benih untuk bibit jahe diambil dari rimpangnya.

Bagi yang masih bingung tentang "apa itu rimpang?" dapat membaca  di sini

Rimpang untuk benih yang baik adalah rimpang yang segar (tidak disimpan terlalu lama), sehat, ukurannya besar atau normal, tidak cacat atau terluka, dan berasal dari induk yang sudah cukup tua dan sehat. Agar kita mengetahui kualitasnya, maka asal-usul induk harus jelas dan sebaiknya rimpang untuk benih diambilkan dari kebun petani, bukan dari pasar konsumsi.rimpang.

PENGECAMBAHAN JAHE

Perlu antisipasi adanya serangan jamur, untuk itulah benih sebaiknya direndam terlebih dahulu pada larutan fungisida (misalnya Dithane M-45) selama 15 menit. Atau benih cukup direndam atau dibasahi dengan air, kemudian diletakkan pada tampah atau nyiru, dan ditempatkan pada tempat yang lembab agar berkecambah. Agar kelembaban terjaga, setiap hari benih harus dikontrol dan dibasahi air jika terlalu kering. Benih akan mulai berkecambah setelah kira-kira 2 minggu.

PENYEMAIAN

Selama mengecambahkan benih, kita bisa menyiapkan tempat pesemaian berupa petak ukuran 1 x 2 m yang dibatasi dengan batubata dan diisi dengan pasir dan pupuk organik. Tempat pesemaian sebaiknya tidak terkena sinar matahari dan hujan secara langsung. Pada media tersebut, benih yang telah berkecambah kita tanam dengan kedalaman kira-kira 4-5 cm. Benih tersebut akan mulai tumbuh menjadi tanaman muda dalam waktu sekitar 2-4 minggu. Setelah tumbuh dengan ketinggian sekitar 10 cm, bibit dapat diambil/dipotong dari rimpangnya dan ditanam pada media karung atau polybag yang telah disiapkan. Rimpang yang tersisa bisa ditanam kembali pada pesemaian agar tumbuh bibit yang lain. Satu buah rimpang bisa menumbuhkan sekitar 2-4 bibit.

CARA MENANAM JAHE

Penanaman bibit Jahe pada karung atau polibag harus hati-hati. Buatlah lubang sebesar ukuran pangkal bibit, masukkan bibit Jahe ke dalam lubang tanam, kemudian tutup dengan media di sekitarnya dan padatkan. Setelah penanaman, media dan bibit harus disiram dengan air bersih agar tanaman mendapatkan cukup air dan kontak dengan media. Setelah ditanam, tanaman Jahe tersebut jangan langsung ditempatkan pada ruang yang terbuka dengan sinar matahari langsung, melainkan harus di adaptasikan pada tempat yang memiliki naungan terlebih dahulu hingga umur 2,5 bulan.

PROSES PEMELIHARAAN TANAMAN JAHE

Pemeliharaan tanaman Jahe dalam karung atau polybag cukup mudah. Pemeliharaan meliputi: penyiraman, penyiangan / menghilangkan rumput-rumput yang menghalanginya dan penggemburan media, pemupukan, serta pengendalian hama dan penyakit.


PENYIRAMAN TANAMAN JAHE

Penyiraman dilakukan setiap hari, sebaiknya pada sore hari, terutama saat tidak ada hujan. Beberapa petani menggabungkan budidaya Jahe Merah dengan budidaya ikan dalam kolam, untuk memudahkan penyiraman dan mengantisipasi kebutuhan air saat musim kemarau. Selain itu, air kolam diharapkan memberi unsur hara tambahan bagi tanaman. Penyiraman bisa dihentikan saat tanaman Jahe mulai memasuki fase senecense (mengering) saat tua dan mendekati panen.

PENYIANGAN DAN PENGGEMBURAN MEDIA TANAM JAHE

Rumput yang tumbuh pada media tanam perlu di siangi agar tidak mengganggu pertumbuhan tanaman, terutama pada sekitar 4 bulan pertama, di mana tanaman Jahe belum begitu rimbun. Beberapa petani menambahkan mulsa jerami pada media tanam untuk menekan pertumbuhan gulma. Selain penyiangan, media tanam juga perlu digemburkan dengan menggunakan cetok. Penggemburan dimaksudkan untuk menyediakan media tumbuh yang baik bagi akar tanaman dan memperbaiki sirkulasi udara dalam media.

PEMUPUKAN

Pemupukan dilakukan 2 bulan sekali seiring pertumbuhan tanaman, dengan menambahkan pupuk organik pada media tanam. Jumlah pupuk yang diberikan tergantung dari besarnya media yang digunakan, kira-kira 0,5 ukuran karung atau polybag yang digunakan. Pemupukan bisa diberikan 3 kali selama umur tanaman.

Keterangan :
  • Penyemprotan pupuk : gunakan POC.Nasa + Hormonik
  • Lahan / Media tanam : gunakan Supernasa utk pupuk dasar (atau tambahkan Power Nutrition untuk hasil maksimal)
  • Pencegahan busuk akar / jamur : tambahkan GLIO pada lahan
  • Pencegahan Hama : tambahkan Pestona pada penyemprotan

Penjelasan masing-masing pupuk & agensia hayati Nasa di atas dapat dilihat pada tautan berikut :


budidaya-jahe-pupuk-organik-nasa


PANEN JAHE

Tanaman Jahe bisa dipanen setelah kira-kira 10 bulan. Tanaman yang sudah cukup tua dan siap panen akan melewati masa mengering, di mana daun dan batangnya berubah menjadi kuning dan mengering. Pemanenan Jahe dari media karung dan polybag cukup mudah karena tidak perlu menggali dengan susah payah. Kita cukup menggali dengan cetok dan membuka karung atau polybag yang sudah mulai lapuk. Angkat rimpang Jahe dengan hati-hati agar tidak rusak, bersihkan dari tanah dan kotoran yang menempel, dan jika perlu cuci dengan air bersih. Satu rumpun tanaman Jahe dalam 1 media tanam karung ukuran 50 kg, bisa menghasilkan rimpang Jahe segar2 hingga 5 kg.


Tidak ada komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama